Seni Hidup
=Ketidaksempurnaan Itu Cantik=
Jumat, 20 Februari 2015
Tetap Setia Dengan yang Kumiliki
Beratttz ih kelihatannya dilihat dari judulnya aja.... :)) Tapi enggak koq, selama kita masih bisa bersyukur dengan semua yang sudah kita miliki, mau itu hal besar atau kecil sekalipun....
Tapi kita manusia biasa ya.. yang kadang terlalu banyak keinginan, dan tidak pernah puas dengan yang kita dapatkan. "Setia" itu butuh konsistensi, jadi seperti apapun bentuknya nanti, kudu tetap dijaga, dirawat, disayangi, dan tidak boleh tergantikan dengan yang lain.
Apa sebenarnya arti setia itu... Kalau menurut KBBI sih itu berarti Keteguhan Hati (dalam berbagai hal).
"Setia" itu sangat erat kaitannya dengan sebuah Pengorbanan. Pengorbanan dan kesetiaan akan muncul ketika kita sudah memiliki rasa sayang yang tumbuh di dalam hati yang paling dalam. Bahkan kita akan merasa sangat rela untuk merasakan jatuh bangun dalam mempertahankan kesetiaan tersebut. Didalam pengorbanan itu, kita akan menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu pada akhirnya kita akan sampai pada sebuah titik di persimpangan jalan, yang mengharuskan kita berpikir keras, apakah pengorbanan yang kita lakukan ini memang layak kita lakukan... ataukah tidak.
Yang Setia, Yang Terindah... itu Yang Terbaik :)
Selasa, 17 Februari 2015
Yang Tersimpan Dihati
Tidak
semua orang bisa mengungkapkan apa yang dia pikirkan. Terkadang hanya
tersimpan rapi di dalam hati. Lantas apa kita harus selalu jujur dengan
perasaan kita?
Kata pepatah sih, jujur ajalah walo itu hal menyakitkan sekalipun.
Tapi saya yakin aja, tidak semua orang bisa melakukannya... pun bisa jadi itu saya.
Perasaan yang tersimpan itu mayoritas pasti berupa rasa kecewa, sedih, benci, males, dongkol, muak, ahh pokoknya yang biasanya bikin hati ini kesel. Tapi kalo yang berupa kebahagiaan, kita manusia cenderung tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumbarnya :) benar tidak?
Lantas kenapa sangat sulit bagi kita untuk jujur dengan perasaan kita? dan lalu membiarkan energi negatif menguasai diri kita ini. Serba menerka-nerka, yang justru hanya akan membuat suasana hati semakin memburuk saja. Sulit memang.. kadang kita berfikir, jujur salah, apa tidak jujur akan bertambah salah ya..
Kata pepatah sih, jujur ajalah walo itu hal menyakitkan sekalipun.
Tapi saya yakin aja, tidak semua orang bisa melakukannya... pun bisa jadi itu saya.
Perasaan yang tersimpan itu mayoritas pasti berupa rasa kecewa, sedih, benci, males, dongkol, muak, ahh pokoknya yang biasanya bikin hati ini kesel. Tapi kalo yang berupa kebahagiaan, kita manusia cenderung tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumbarnya :) benar tidak?
Lantas kenapa sangat sulit bagi kita untuk jujur dengan perasaan kita? dan lalu membiarkan energi negatif menguasai diri kita ini. Serba menerka-nerka, yang justru hanya akan membuat suasana hati semakin memburuk saja. Sulit memang.. kadang kita berfikir, jujur salah, apa tidak jujur akan bertambah salah ya..
Namun
coba kita fikirkan kembali, jika kita tidak berusaha jujur dengan
perasaan ini, lantas apa yang kita harapkan dari diri kita, bukankah
kejujuran adalah segalanya? Ya, mungkin jika hati kita sedang kecewa,
lantas kita mengungkapkan kekecewaan kita tersebut, belum tentu
seseorang disana akan menyukai dan merespons baik kekecewaan kita. Tapi
apakah kita akan terus membohongi diri kita sendiri, dan membiarkan
energi negatif menguasai kita? iya jika penyebab kekecewaan yang kita
rasakan itu adalah sesuatu hal yang benar terjadi, tapi jika itu hanya
karna kekhawatiran yang berlebih dari kita, bagaimana....
SELALU ADA SOLUSI UNTUK SEBUAH KEJUJURAN.
Senin, 09 Februari 2015
Jangan Menilaiku
"Penting sekali menentukan tujuan untuk diri sendiri, sekalipun tujuan-tujuan tersebut sangatlah kecil atau sepele" (Qomaruzzaman Awwab)
Apa sebenarnya yang aku inginkan dalam hidup ini? Apa yang menjadi motivasiku hingga sampai detik ini aku masih sanggup berada disini? Ya, Terlalu banyak mauku, terlalu banyak mimpiku.
Jangan menilai inginku, jangan menilai mimpiku. Jangan menilai aku. Yang mengerti aku, hanyalah diriku sendiri.
Hidup tidak semudah yang kita bayangkan. Kita hidup dengan berbagai macam karakter orang. Banyak yang bersikap baik kepada kita, atau mungkin ada beberapa yang justru menyepelekan kita, dan mulai membicarakan kita. Tidak perlu khawatir berlebihan dengan pendapat orang tentang diri kita, asal kita bisa menjadi diri sendiri, dan kita berada di lajur yang benar dalam hidup kita. Kita hanya perlu ingatkan diri kita sendiri, bahwa Tuhan bersama kita dan slalu mengawasi kita.
Seringkali, hal yang kita anggap sebagai "tujuan" itu, hanya dianggap sepele oleh orang-orang di sekitar kita. Mereka tidak peka dengan keadaan kita, karena dipastikan mereka tidak menjalani seperti apa keadaan yang kita jalani itu. Tetaplah dijalanmu teman... jangan tergoyahkan. Hasil akhir dari "tujuan" kalian itu pasti sesuatu yang baik untuk hidup kalian sendiri.
Jadi tidak perlu seseorang yang menilai kita, karna kitalah pemeran utama dari terwujudnya mimpi kita, sejauh hal itu bernilai positif, dan tidak merugikan orang lain di sekitar kita :)
Semangat menjalani hidup, wujudkan semua mimpi dalam genggamanmu, tidak peduli seberapa besar atau kecil mimpi yang menjadi tujuanmu.
Minggu, 08 Februari 2015
Kekuatan Hati
Untuk bangkit dari keterpurukan, bagi sebagian orang bisa membutuhkan waktu yang cukup lama. Bayangan akan kekecewaan yang dirasakan, membuat waktu seakan berjalan lambat untuk bisa memaafkan. Saat kita sudah tidak mengingat karena apa kita bersedih, itu adalah saat kita telah melupakan kekecewaan di hati kita.
Jalan terbaik adalah berusaha ikhlas menerima ujian dan cobaan yang datang di kehidupan kita. Kemudian berusahalah jangan menyalahkan keadaan, yang hanya akan membuat keadaan semakin memburuk. Instropeksi diri itu perlu, sebelum kita menilai orang lain itu paling bersalah.
Sisanya serahkan kepada sang waktu. Karena hanya waktu yang akan menjawab semua.
Bangkit teman... hidup harus terus kita jalani kedepan. Sebaik mungkin kita harus bisa menjalani hidup yang merupakan karunia dari Sang Pencipta ini. Sibukkan dirimu dengan segala sesuatu yang positif, mendatangkan manfaat untuk dirimu dan orang-orang yang ada di sekitarmu. Kuatkan dirimu untuk kerasnya hidup ini, berdamailah dengan keadaan, jangan mudah menyerah!
Seikat Rahasia
Ketika seseorang mempercayakan sebuah cerita kepadamu, lalu membisikkan "ini rahasia ya..." , apa yang ada di benakmu saat itu?
“Tidak setiap orang yang amanah menjaga harta, juga amanah menjaga rahasia. Menjaga diri dari harta lebih mudah daripada menjaga diri untuk tidak menyebarkan rahasia” (Al Munaawi Rahimahullah). Kebanyakan dari kita tidak akan tahan membicarakan rahasia orang lain, bukan begitu?
Amanah itu sudah semestinya kita jaga. Seseorang mempercayakan sebuah cerita, karna dia menganggap bahwa kita sanggup menjaga dan menepati janji kita. Kita harus bisa menjaga kata-kata. Tidak peduli betapa konyol, aneh, atau bahkan penting tidaknya rahasia itu untuk kita, namun amanah tetaplah sebuah amanah yang mesti kita jaga.
Menjaga rahasia merupakan sebuah amanah yang wajib dipenuhi dan memiliki konsekuensi hukum yang berat. Jika semisal kita bukan tipe orang yang bisa menjaga amanah, katakan dengan jujur agar teman kita tidak mempercayakan rahasianya kepada kita. Akan lebih baik jika seperti itu bukan. Karena lidah tidak bertulang. Jangan sampai keberadaan "rahasia" itu hanya akan menjadikan konflik besar di kemudian hari.
Pernah suatu waktu, teman bercerita kepada saya dan diakhiri dengan perkataan "ini rahasia". Sebagai orang yang beragama tentunya saya sekuat tenaga menjaga rahasia yang dititipkan teman saya tersebut. Namun alangkah terkejutnya saya, selang beberapa waktu berlalu, "cerita" tersebut sudah menyebar ke seantero kantor tempat saya bekerja. Lantas saya tanyakan kepada yang bersangkutan, karna saya juga tidak mau disalahkan pastinya, dan betapa terkejutnya saya saat dia berkata, dia juga menceritakan hal "rahasia" itu kepada teman-teman yang lainnya. Ada-ada saja kan... Lalu bagaimana jika seperti itu ya?....
Jadi gitu ya...
Hahahhaaaaa... #ups maaf sy awali tulisan ini dengan tertawa.
Rasanya lucu mengingat semuanya. Ya, terkadang keinginan memang tidak sejalan dengan kenyataan yang ada. Harapan kita tentang hidup ini tentunya sesuatu yang indah-indah saja bukan...
Kadang kesel ya jika kita mendapati sesuatu hal yang mengecewakan hati. Nyesek gitu rasanya...Ayok kita belajar menyelesaikan masalah dengan sesegera mungkin. Bisa saja sih bagi sebagian orang justru permasalahan itu dipendam karena yaa mungkin mempertimbangkan banyak hal. Tapi itu malah bisa menjadi bom waktu lho yang bisa meledak kapan saja.
Kalau saya ingin bahagia,
Memeluk masalah, menyelesaikan sesegera mungkin, sibuk intropeksi diri, ikhlas menghadapi semua ujian hidup dan lalu berbahagia dengan kehidupan saya ini. Sungguh indah jika saya bisa melakukan itu semua. Pada kenyataannya, di tahapan IKHLAS itu sangatlah sulit saya melakukannya. Mulut sudah mengucap ikhlas, namun kadang dihati masih ada ganjalan. Jika berupa kekecewaan, pastinya hanya ada kata penyesalan, KENAPA KENAPA dan KENAPA semua ini bisa terjadi.
Lantas dengan cara bagaimana kita memerangi itu semua? ya, dengan berjalannya waktu, semua akan ada jawabannya. Apakah kita hanya akan terpaku diam disini saja, ataukah kita bangkit dan kemudian berlari, Yuk move on dengan segera. Semua pasti tidak dapat dengan instan kita lakukan. Semua butuh proses kan teman....
Perubahan Diri
Manusia dapat berubah.
Seiring waktu yang berlalu, manusia tidak akan menjadi pribadi yang sama dari hari ke hari. Semua dapat berubah hanya dengan sekejap saja. Ya, memang seperti itu kenyataan yang harus dihadapi. Kita tidak dapat menuntut seseorang untuk tetap seperti pertama kali bertemu ataupun saat pertama mengenalnya. Sesuatu yang bernama waktu itu cepat atau lambat pasti akan mampu mengubahnya.
Tidak ada yang perlu disesali, andai perubahan itu berwujud sesuatu yang bernilai positif. Menjadi lain cerita apabila perubahan itu justru membuat seseorang semakin kehilangan jati dirinya.
Terkadang muncul tanya dalam hati. Bisakah seseorang itu tidak berubah? Kita takut dan menjadi khawatir apabila perubahan itu malah membawa dampak yang tidak baik untuknya. Karena hanya ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, perubahan itu akan membawanya entah menjadi pribadi yang semakin baik atau justru menjadi buruk.
Kehidupan yang baik adalah ketika kita dapat belajar dari kesalahan yang telah lalu. Perubahan yang terjadi adalah sesuatu yang berasal dari pengalaman hidup kita. Semua akhirnya kembali ke pribadi kita masing-masing, akan menjadikan pengalaman hidup itu sebagai tauladan baik dalam melakukan perubahan, ataukah sebaliknya.
Seiring waktu yang berlalu, manusia tidak akan menjadi pribadi yang sama dari hari ke hari. Semua dapat berubah hanya dengan sekejap saja. Ya, memang seperti itu kenyataan yang harus dihadapi. Kita tidak dapat menuntut seseorang untuk tetap seperti pertama kali bertemu ataupun saat pertama mengenalnya. Sesuatu yang bernama waktu itu cepat atau lambat pasti akan mampu mengubahnya.
Tidak ada yang perlu disesali, andai perubahan itu berwujud sesuatu yang bernilai positif. Menjadi lain cerita apabila perubahan itu justru membuat seseorang semakin kehilangan jati dirinya.
Terkadang muncul tanya dalam hati. Bisakah seseorang itu tidak berubah? Kita takut dan menjadi khawatir apabila perubahan itu malah membawa dampak yang tidak baik untuknya. Karena hanya ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, perubahan itu akan membawanya entah menjadi pribadi yang semakin baik atau justru menjadi buruk.
Kehidupan yang baik adalah ketika kita dapat belajar dari kesalahan yang telah lalu. Perubahan yang terjadi adalah sesuatu yang berasal dari pengalaman hidup kita. Semua akhirnya kembali ke pribadi kita masing-masing, akan menjadikan pengalaman hidup itu sebagai tauladan baik dalam melakukan perubahan, ataukah sebaliknya.
Langganan:
Postingan (Atom)